BMW X5
Harga: 46.000-54.000 pounds (Rp815-936 juta)
Tipe: SAV (Sport Activity Vehicle)
Contoh pemilik: Wayne Rooney, Rio Ferdinand, Sol Campbell, Alan Smith
Range Rover Sport
Harga: 57.000-71.000 pounds (Rp900 juta-1,2 miliar)
Tipe: SUV (Sport Utility Vehicle)
Contoh pemilik: Michael Essien, Xabi Alonso, Ashley Cole, Jermain Defoe, John Terry
Porsche 911 Turbo
Harga: 73.000-191.000 pounds (Rp1,2-3,3 miliar)
Tipe: Sport
Contoh pemilik: Thierry Henry, Robbie Keane, Diego Ribas
Bentley Continental GT
Harga: 110.000-130.000 pounds (Rp1,9-2,2 miliar)
Tipe: Sedan elite
Contoh pemilik: Kieron Dyer, Ryan Giggs, Gary Neville
Aston Martin Vanquish
Harga: 148.000-166.000 pounds (Rp2,5-2,8 miliar)
Tipe: Sport
Contoh pemilik: Steven Gerrard, Frank Lampard, Rio Ferdinand
BMW M6
Harga: 100.000-106.000 pounds (Rp1,7-1,8 miliar)
Tipe: Sport
Contoh pemilik: Didier Drogba, Shay Given, David James, Freddie Ljungberg
Mercedes SL65 AMG
Harga: 133.000-203.000 pounds (Rp2,3-3,5 miliar)
Tipe: Sport
Contoh pemilik: Luis Garcia, Harry Kewell, Claude Makelele, John Arne Riise
Audi Q7
Harga: 39.000-55.000 pounds (Rp680-950 juta)
Tipe: SUV
Contoh pemilik: Michael Ballack, Gianluca Zambrotta, Fabio Cannavaro, Theo Walcott
Ferrari F360
Harga: 80.000-99.000 pounds (Rp1,3-1,7 miliar)
Tipe: Sport
Contoh pemilik: Joe Cole, Nwankwo Kanu, Cristiano Ronaldo, Andriy Shevchenko
Lamborghini Gallardo
Harga: 127.000-238.000 pounds (Rp2,2-4,1 miliar)
Tipe: Sport
Sumber: http://bola.kompas.com
Saturday, November 29, 2008
Suporter pun Bisa Jadi Wasit
LONDON, SABTU - Suporter sepak bola yang satu ini pintar juga. Maksudnya, pintar menipu. Ia menyamar menjadi wasit dan berhasil masuk ke lapangan hijau sebagai petugas pertandingan.
Dia adalah Jarred McKnight, penggemar fanatik tim Liga II, Wycombe Wanderers. Entah bagaimana caranya, mahasiswa 27 tahun ini berhasil memasukkan namanya pada daftar wasit dalam duel antara Notts County dan Wycombe, Selasa (25/11).
Ternyata panitia pelaksana tidak mengecek namanya. Penampilan Jarred pun sangat persis seperti petugas pertandingan pada umumnya. "Tidak ada waktu untuk mengecek kebenaran orang ini," kata juru bicara Petugas Pertandingan Profesional kepada The Sun.
Suatu saat, nama Jarred dipanggil untuk berperan sebagai petugas keempat. Petugas sebelumnya menggantikan salah satu hakim garis yang cedera. Jarred pun diberi tugas membawa papan pergantian pemain dan penunjuk angka injury time. Bukan hanya itu, ia juga diberi wewenang memperingatkan pelatih yang bergerak melebihi kotak pembatas.
"Ketika namaku dipanggil, aku berpikir, 'Aku akan bikin heboh'. Teman-temanku menggoda agar aku tertawa. Syukurlah aku tidak pernah pergi ke pub atau bertampang selengekan," ujarnya seolah hendak menyatakan bahwa ia adalah suporter baik-baik.
Tidak ada yang menduga jika Jarred adalah petugas gadungan. Sikapnya di lapangan sungguh-sungguh seperti petugas profesional. "Aku bahkan memperingatkan manajer Wycombe, Peter Taylor agar kembali ke bangku cadangan," tambah Jarred.
Wycombe akhirnya memenangi pertandingan itu dengan skor 2-0. Bayangkan, betapa senangnya Jarred waktu itu. Namun apa daya, Jarred tak bisa merayakan kemenangan itu di pinggir lapangan. Jika ketahuan, pastilah nasibnya bakal apes. Sekali lagi, ia menunaikan "tugas" itu dengan baik.
Sampai pertandingan selesai, tidak ada yang mengetahui akal bulus Jarred itu. Ia pun senang karena berhasil mencicipi rasanya jadi petugas pertandingan. Ia bahkan ingin mengulangi aksinya itu.
"Sekarang aku sudah merasakan jadi wasit dan sepertinya akan melakukannya lagi," katanya bangga. "Kami senang dia menikmati pengalamannya (jadi wasit)," kata juru bicara Petugas Pertandingan tadi.
Wah... aksi Jarred ini bisa-bisa memicu rekan-rekan lainnya untuk meniru hal serupa. Kalau di Indonesia, suporter pasti pikir-pikir untuk meniru cara ini. Bisa-bisa kena timpuk penonton, deh.
Sumber: http://bola.kompas.com
Dia adalah Jarred McKnight, penggemar fanatik tim Liga II, Wycombe Wanderers. Entah bagaimana caranya, mahasiswa 27 tahun ini berhasil memasukkan namanya pada daftar wasit dalam duel antara Notts County dan Wycombe, Selasa (25/11).
Ternyata panitia pelaksana tidak mengecek namanya. Penampilan Jarred pun sangat persis seperti petugas pertandingan pada umumnya. "Tidak ada waktu untuk mengecek kebenaran orang ini," kata juru bicara Petugas Pertandingan Profesional kepada The Sun.
Suatu saat, nama Jarred dipanggil untuk berperan sebagai petugas keempat. Petugas sebelumnya menggantikan salah satu hakim garis yang cedera. Jarred pun diberi tugas membawa papan pergantian pemain dan penunjuk angka injury time. Bukan hanya itu, ia juga diberi wewenang memperingatkan pelatih yang bergerak melebihi kotak pembatas.
"Ketika namaku dipanggil, aku berpikir, 'Aku akan bikin heboh'. Teman-temanku menggoda agar aku tertawa. Syukurlah aku tidak pernah pergi ke pub atau bertampang selengekan," ujarnya seolah hendak menyatakan bahwa ia adalah suporter baik-baik.
Tidak ada yang menduga jika Jarred adalah petugas gadungan. Sikapnya di lapangan sungguh-sungguh seperti petugas profesional. "Aku bahkan memperingatkan manajer Wycombe, Peter Taylor agar kembali ke bangku cadangan," tambah Jarred.
Wycombe akhirnya memenangi pertandingan itu dengan skor 2-0. Bayangkan, betapa senangnya Jarred waktu itu. Namun apa daya, Jarred tak bisa merayakan kemenangan itu di pinggir lapangan. Jika ketahuan, pastilah nasibnya bakal apes. Sekali lagi, ia menunaikan "tugas" itu dengan baik.
Sampai pertandingan selesai, tidak ada yang mengetahui akal bulus Jarred itu. Ia pun senang karena berhasil mencicipi rasanya jadi petugas pertandingan. Ia bahkan ingin mengulangi aksinya itu.
"Sekarang aku sudah merasakan jadi wasit dan sepertinya akan melakukannya lagi," katanya bangga. "Kami senang dia menikmati pengalamannya (jadi wasit)," kata juru bicara Petugas Pertandingan tadi.
Wah... aksi Jarred ini bisa-bisa memicu rekan-rekan lainnya untuk meniru hal serupa. Kalau di Indonesia, suporter pasti pikir-pikir untuk meniru cara ini. Bisa-bisa kena timpuk penonton, deh.
Sumber: http://bola.kompas.com
Thursday, November 20, 2008
Loew: Sudah Selayaknya Jerman Kalah
BERLIN, KAMIS - Pelatih Jerman, Joachim Loew mengaku kecewa dengan kekalahan timnya dari Inggris pada pertandingan persahabatan di Stadion Olimpiade Berlin, Rabu atau Kamis (20/11). Namun, dia juga mengakui bahwa Inggris bermain jauh lebih baik, sehingga Jerman pantas menerima kekalahan menyakitkan itu.Jerman berusaha memegang kendali permainan. Mereka langsung menekan, tapi Inggris juga menjawab dengan tekanan bertubi. Ini ternyata kurang siap dihadapi Jerman, sehingga mereka lebih sering kewalahan dan terancam kemasukan gol."Inggris memang bermain lebih baik. Kami seperti terjebak dalam hari yang buruk. Kami pantas menerima kekalahan ini," aku pelatih Jerman, Joachim Loew.Menurutnya, permainan timnya kurang terkoordinasi dengan baik. "Kami malah seperti tak punya organisasi permainan. Kami terlalu banyak kehilangan bola. Umpan-umpan kami juga amat buruk. Permainan kami tak agresif dan buruk dalam menutup serangan lawan," sesal Loew.
La Furia Roja Tetap Bertahta
VILLARREAL, KAMIS - Spanyol kembali tampil menawan. Juara Piala Eropa 2008 mengahajar Cile pada pertandingan persahabatan di Villarreal, Rabu atau Kamis (20/11) dini hari.David Villa, Fernando Torres, dan Santi Cazorla masing-masing mencetak satu gol. Vila mengawali kemenangan Spanyol pada menit ke-37 dari titik penalti.Itu merupakan gol ke-24 Villa dari 41 penampilannya bersama timnas Spanyol. Dia berada di urutan ke-5 dari pencetak gol Spanyol sepanjang sejarah.Di babak kedua, giliran Fernando Torres yang pamer aksi. Striker Liverpool ini bergerak dengan cepat untuk membebaskan diri dari kawalan lawan, kemudian menaklukkan kiper Cile, Claudio Bravo, pada menit ke-67. Sedangkan Cazorla melengkapi kemenangan Spanyol pada menit ke-86, setelah tendangannya mengalami defleksi."Filosofi kami tak berubah, yakni bermain bagus dan terus mencetak gol," kata Santi Cazorla bangga tenang penampilan Spanyol yang makin memuaskan.Spanyol memang tak pernah kalah, sejak mereka ditundukkan Rumania 0-1 pada 15 November 2006. Rekor cukup memuaskan. Maka, pantas jika Spanyol akhirnya menjuarai Piala Eropa, rekor internasional terbesar yang mereka raih."Cile merepotkan kami. Namun, tim kami bermain sangat bagus dan akhirnya meraih kemenangan. Saya kira, Spanyol menunjukkan bukti sebagai tim yang kuat dan bermain bagus," jelas pealtih Spanyol, Vicente Del Bosque.
Tuesday, November 18, 2008
Torres: MU Tak Boleh Samai Liverpool
LONDON, RABU - Striker Liverpool Fernando Torres gundah. Di pundaknya terdapat beban untuk menahan laju Manchester United di Premier League. Ini semua karena Liverpudian tak ingin MU menyamai rekor The Reds. "Ketika aku datang, setiap orang membicarakan liga. Kami telah memenanginya sebanyak 18 kali dan Manchester United 17. Jika mereka menang musim ini, mereka akan menyamai prestasi kami dan pendukung tidak ingin hal itu terjadi," kata striker Spanyol tersebut. The Kop memang lebih banyak menjuarai Liga Inggris, tapi itu terakhir terjadi pada musim 1989/90, ketika namanya masih berupa Liga Divisi Utama Inggris. Setelah nama itu berubah menjadi Liga Primer, tiga tahun kemudian, The Reds sama sekali belum pernah juara. Karena itulah, kini Torres ingin berhadap-hadapan langsung dengan "Setan Merah" demi merebut gelar paling bergengsi di Inggris itu. "Aku pikir 90 persen pendukung Liverpool lebih suka liga. Perseteruan antara kedua tim sangat alot, seperti Barca dan (Real) Madrid atau bahkan lebih," kata eks pemain Atletico Madrid itu. Demi memenuhi ambisinya itu, Torres bersikukuh tidak akan meninggalkan Anfield. Beberapa hari lalu ia sempat berujar ingin kembali lagi ke Spanyol, tapi kini ia menegaskan bahwa ia tidak mau pindah, setidaknya sebelum memberikan gelar Liga Inggris untuk The Reds. "Aku tidak punya rencana pergi ke mana pun, tidak kembali ke Spanyol, atau Italia, atau klub lain di Inggris," kata pemain berusia 24 tahun itu kepada Daily Star. "Aku membaca banyak hal (soal kepindahannya) musim panas lalu, tapi aku sudah berada di zona Liga Champions dan aku tidak ingin diganggu." Musim panas lalu nama Torres memang sempat dihubung-hubungkan dengan Chelsea. Torres mengaku tidak tahu-menahu soal itu dan tidak pernah menanyakan kepada agennya. Lagi pula, jika The Blues ingin membelinya, ia tetap ogah pindah. Baginya, berada di Anfield adalah hidup yang sempurna. "Ini kesempatan sempurna bagiku. Teman-temanku di timnas Spanyol, pelatih asal Spanyol (Rafael Benitez) percaya kepadaku dan kapten hebat (Steven Gerrard) yang juga menjadi salah satu pemain terbaik dunia," ungkapnya. The Reds saat ini bercokol di posisi kedua klasemen di bawah Chelsea, tim yang hanya kalah dari The Kop. Liverpool juga baru sekali kalah, jadi kesempatan menjuarai liga masih terbuka meski hal itu masih membutuhkan waktu cukup lama.
Benitez Tak Segan Singkirkan Torres
LIVERPOOL, MINGGU - Di Liverpool, Fernando Torres adalah striker andalan Liverpudian. Namun, pelatih Rafael Benitez tidak akan segan-segan menempatkannya di bangku cadangan jika penampilan Torres tak kunjung membaik.
Ini semua terjadi karena Benitez kurang puas dengan start lambat Torres usai mengalami cedera hamstring. Cedera itu membuat striker Spanyol tersebut absen dalam enam laga dan baru kembali saat timnya dikalahkan Tottenham Hotspur di Piala Liga. Waktu itu, penampilan Torres mengecewakan.
Karena permainan buruk itu, Torres hanya mendapat kesempatan bermain sebagai pemain pengganti selama 30 menit saat The Reds mematahkan Bolton Wanderers, Sabtu (15/11). Torres tidak mencetak gol, tapi ia berjasa dalam proses lahirnya gol kedua oleh Steven Gerrard. Meski demikian, Benitez tidak ragu untuk mencadangkannya kembali meski status Torres adalah pemain bintang.
"Pemain harus bersaing merebut posisinya dalam skuad, entah itu Torres atau yang lainnya. Torres harus membaik, jika dia melakukannya dan kondisi fisiknya baik maka saya akan memutuskan apa yang seharusnya dilakukan, tapi saya juga berharap mendapat kritik," kata pelatih yang juga berasal dari Spanyol tersebut.
Dalam pertandingan lawan Bolton, Benitez memang sengaja mengeluarkan Torres di babak kedua. Pasalnya, The Kop bermain baik dan sudah unggul satu gol dari Dirk Kuyt. "Tim bermain bagus dan dia harus bersaing di . Dia bermain baik ketika masuk, tapi pemain cadangan lain juga bermain bagus, tidak hanya dia," tegasnya lagi.
Usai sembuh dari cedera yang menderanya saat membela Spanyol di kualifikasi Piala Dunia 2010, Torres baru bermain selama 105 menit dalam lima pekan terakhir. Pekan ini ia akan kembali memperkuat La Furia Roja dan Benitez berharap pemainnya tak cedera lagi.
"Torres akan bergabung dengan Spanyol. Saya tidak suka, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kami sudah bicara dengan pelatih timnas dan meminta mereka melindungi pemainnya," pungkas Benitez.
Ini semua terjadi karena Benitez kurang puas dengan start lambat Torres usai mengalami cedera hamstring. Cedera itu membuat striker Spanyol tersebut absen dalam enam laga dan baru kembali saat timnya dikalahkan Tottenham Hotspur di Piala Liga. Waktu itu, penampilan Torres mengecewakan.
Karena permainan buruk itu, Torres hanya mendapat kesempatan bermain sebagai pemain pengganti selama 30 menit saat The Reds mematahkan Bolton Wanderers, Sabtu (15/11). Torres tidak mencetak gol, tapi ia berjasa dalam proses lahirnya gol kedua oleh Steven Gerrard. Meski demikian, Benitez tidak ragu untuk mencadangkannya kembali meski status Torres adalah pemain bintang.
"Pemain harus bersaing merebut posisinya dalam skuad, entah itu Torres atau yang lainnya. Torres harus membaik, jika dia melakukannya dan kondisi fisiknya baik maka saya akan memutuskan apa yang seharusnya dilakukan, tapi saya juga berharap mendapat kritik," kata pelatih yang juga berasal dari Spanyol tersebut.
Dalam pertandingan lawan Bolton, Benitez memang sengaja mengeluarkan Torres di babak kedua. Pasalnya, The Kop bermain baik dan sudah unggul satu gol dari Dirk Kuyt. "Tim bermain bagus dan dia harus bersaing di . Dia bermain baik ketika masuk, tapi pemain cadangan lain juga bermain bagus, tidak hanya dia," tegasnya lagi.
Usai sembuh dari cedera yang menderanya saat membela Spanyol di kualifikasi Piala Dunia 2010, Torres baru bermain selama 105 menit dalam lima pekan terakhir. Pekan ini ia akan kembali memperkuat La Furia Roja dan Benitez berharap pemainnya tak cedera lagi.
"Torres akan bergabung dengan Spanyol. Saya tidak suka, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kami sudah bicara dengan pelatih timnas dan meminta mereka melindungi pemainnya," pungkas Benitez.
Go Arsenal Go!!
LONDON, SELASA - Pasang surut penampilan Arsenal di Liga Inggris membuat Gael Clichy khawatir. Full-back asal Perancis ini mengingatkan agar The Gunners terus bermain cantik seperti saat mengalahkan Manchester United.
Arsenal memang tampil perkasa ketika menekuk MU di pekan ke-12. Dua gol yang diciptakan oleh Samir Nasri membuat semangat The Gunners melejit setelah bermain kurang memuaskan di beberapa laga sebelumnya.
Sayangnya, William Gallas dkk kembali menurun di pekan ke-13. Bertindak sebagai tuan rumah, tim asuhan Arsene Wenger itu menyerah 0-2 di tangan Aston Villa. Lebih menyedihkan lagi karena gol pembuka di laga itu adalah gol bunuh diri Clichy.
Clichy melihat penampilan Arsenal versus Villa itu sangat membahayakan timnya di masa depan. Arsenal masih harus bermain konsisten, siapa pun lawannya.
"Inilah kunci dari sepak bola masa kini, konsisten dan kerja keras sebagai sebuah tim," kata Clichy kepada situs Arsenal TV. "Penampilan lawan Manchester United sangat hebat dan jika kami melakukannya setiap pekan, kami akan terus membaik. Jika kami bermain seperti melawan Villa, setelah beberapa bulan kami akan mati."
Akibat kekalahan itu, Arsenal kini berada di peringkat keempat, tergeser oleh MU dan hanya berselisih gol dengan Villa di tempat kelima. Oleh karena itu, Clichy meminta agar semua pemain berinterospeksi atas kesalahan pada duel lawan Villa dan terus menggenjot semangat bermain seperti melawan MU.
"Jika kami bermain penuh gairah, hasilnya akan berbeda. Lawan MU adalah contoh sempurna bagi penampilan tim. Kami harus bermain dengan semangat dan sikap yang tepat," pungkasnya.
Arsenal memang tampil perkasa ketika menekuk MU di pekan ke-12. Dua gol yang diciptakan oleh Samir Nasri membuat semangat The Gunners melejit setelah bermain kurang memuaskan di beberapa laga sebelumnya.
Sayangnya, William Gallas dkk kembali menurun di pekan ke-13. Bertindak sebagai tuan rumah, tim asuhan Arsene Wenger itu menyerah 0-2 di tangan Aston Villa. Lebih menyedihkan lagi karena gol pembuka di laga itu adalah gol bunuh diri Clichy.
Clichy melihat penampilan Arsenal versus Villa itu sangat membahayakan timnya di masa depan. Arsenal masih harus bermain konsisten, siapa pun lawannya.
"Inilah kunci dari sepak bola masa kini, konsisten dan kerja keras sebagai sebuah tim," kata Clichy kepada situs Arsenal TV. "Penampilan lawan Manchester United sangat hebat dan jika kami melakukannya setiap pekan, kami akan terus membaik. Jika kami bermain seperti melawan Villa, setelah beberapa bulan kami akan mati."
Akibat kekalahan itu, Arsenal kini berada di peringkat keempat, tergeser oleh MU dan hanya berselisih gol dengan Villa di tempat kelima. Oleh karena itu, Clichy meminta agar semua pemain berinterospeksi atas kesalahan pada duel lawan Villa dan terus menggenjot semangat bermain seperti melawan MU.
"Jika kami bermain penuh gairah, hasilnya akan berbeda. Lawan MU adalah contoh sempurna bagi penampilan tim. Kami harus bermain dengan semangat dan sikap yang tepat," pungkasnya.
Ketakutan Gerrard Membuatnya Santun di Lapangan
LIVERPOOL, SELASA - Sepak bola Inggris identik dengan kerasnya permainan sepanjang pertandingan. Ganjal sana, tekel sini, itu sudah biasa bagi pemain Premier League. Justru itu yang membuat Gerrard ketakutan dan ia tak mau lagi melakukannya.
Gerrard mendapat kartu merah pertama saat usianya masih 19 tahun. Itu terjadi pada duel panas derby Merseyside antara Liverpool dan Everton. Ia menjadi pemain ketiga yang harus keluar dari pertandingan tersebut setelah Francis Jeffers (Everton) dan kiper The Reds, Sander Westerveld, diusir karena berantem di lapangan.
Di usia ke-20, Gerrard semakin dikenal sebagai pemain agresif dan tak mau kalah dalam perebutan bola. Sampai kini, gelandang Inggris ini sudah mengantongi lima kartu merah, semuanya terjadi di kancah liga.
"Ketika aku masih muda, kepalaku mudah panas, lalu melakukan pelanggaran bodoh dan dikeluarkan dari lapangan," kenangnya akan masa lalu seperti dikutip majalah Champions.
Ia akhirnya menyadari bahwa perbuatan semacam itu akan mengancam reputasinya. Ia berubah menjadi pemain santun di lapangan.
"Itu membuatku cemas. Aku tidak ingin memiliki reputasi sebagai pemain kasar. Aku mulai membayangkan apakah aku bisa melakukan tekel lagi. Aku takut berada dekat dengan pemain lawan," tambahnya.
Sikap santunnya itu membawa berkah baginya dan ia pun menjadi kapten The Kop sejak 2003, menggantikan Sami Hyypia. Musim lalu penampilannya bersih dari kartu merah.
Gerrard mendapat kartu merah pertama saat usianya masih 19 tahun. Itu terjadi pada duel panas derby Merseyside antara Liverpool dan Everton. Ia menjadi pemain ketiga yang harus keluar dari pertandingan tersebut setelah Francis Jeffers (Everton) dan kiper The Reds, Sander Westerveld, diusir karena berantem di lapangan.
Di usia ke-20, Gerrard semakin dikenal sebagai pemain agresif dan tak mau kalah dalam perebutan bola. Sampai kini, gelandang Inggris ini sudah mengantongi lima kartu merah, semuanya terjadi di kancah liga.
"Ketika aku masih muda, kepalaku mudah panas, lalu melakukan pelanggaran bodoh dan dikeluarkan dari lapangan," kenangnya akan masa lalu seperti dikutip majalah Champions.
Ia akhirnya menyadari bahwa perbuatan semacam itu akan mengancam reputasinya. Ia berubah menjadi pemain santun di lapangan.
"Itu membuatku cemas. Aku tidak ingin memiliki reputasi sebagai pemain kasar. Aku mulai membayangkan apakah aku bisa melakukan tekel lagi. Aku takut berada dekat dengan pemain lawan," tambahnya.
Sikap santunnya itu membawa berkah baginya dan ia pun menjadi kapten The Kop sejak 2003, menggantikan Sami Hyypia. Musim lalu penampilannya bersih dari kartu merah.
Sunday, November 9, 2008
Liverpudlian Siap Akuisisi Liverpool
LIVERPOOL, JUMAT - Suasana panas kembali terjadi di Liverpool. Kelompok suporter yang tergabung dalam Share Liverpool FC, sudah siap membeli klub kesayangan mereka. Maka, mereka menuntut pemil klub asal Amerika Serikat (AS), Tom Hicks dan George Gillet, untuk menjual sahamnya.Share Liverpool FC sudah mengirim surat kepada kedua pemilik tersebut. Isinya desakan agar menjual saham mereka ke suporter.Sejak dimiliki kedua pengusaha AS itu, Liverpool memang sering bergolak. Mereka dinilai kurang serius mengembangkan klub. Kemarahan suporter memuncak, ketika mereka berencana memecat pelatih Rafael Benitez.Suporter juga tak menginginkan klub dimiliki orang asing. Maka, sekelompok suporter membentuk persatuan untuk merancang kepemilikan klub dengan model seperti Barcelona. Yakni, klub dimiliki oleh komunitas.Dipimpin kepala akademi sepakbola Liverpool, Rogan Taylor, mereka menghimpun dana untuk membeli klub itu. Nantinya setiap suporter akan memiliki saham di klub tersebut. Usaha ini didukung para legenda Liverpool, seperti John Barnes, Phil Thompson and John Aldridge, juga kelompok suporter Liverpool yang tergabung dalam The Spirit of Bill Sankly.Surat Share Liverpool FC itu diumumkan secara terbuka dengan redaksional antara lain:"Kami memahami Anda (Hicks dan Gillet, Red) telah memutuskan untuk meninjau kepemilikan terhadap Liverpool dan sedang mencari pembeli. Bersama mayoritas suporter Liverpool, kami setuju jika Anda mundur dari klub ini. Kami ingin membeli saham Anda atas nama dan demi suporter dan mengundang Anda untuk duduk bersama membahas masalah ini.""Jika Anda bersedia menjual klub dengan harga yang rasional, maka kami yakin mampu membelinya dengan dukungan yang ada. Perlu diketahui, Share Liverpool FC tidak berorientasi keuntungan dari eksploitasi komersial Liverpool. Semua penghasilan klub akan kami gunakan untuk kepentingan klub dan timnya.""Melakukan hal terhormat dengan menjual klub ke suporter akan mempertahankan nilai klub sebagai paling sukses di Inggris dan memiliki suporter terbesar di dunia. Liverpool tak bisa dipisahkan dari suporternya. Sekarang sedang berkembang kekhawatiran, termasuk dari pemerintah, bahwa klub besar akan kehilangan kedekatan psikologis dari suporternya. Anda bisa membantu mencegahnya dengan menjual klub ke suporternya," demikian antara lain surat terbuka itu.Dengan desakan ini, kemungkinan Hicks dan Gillet akan lebih cepat meninggalkan Liverpool. Apalagi, mereka juga terkena imbas krisis global. (GL)
Saturday, November 1, 2008
23 Kandidat Peraih Ballon d'Or
Nominator Pemain Terbaik Dunia 2008
(Ballon d’Or)
Emannuel Adebayor (Arsenal)
Sergio Aguero (Atletico Madrid)
Andrei Arshavin (Zenit St. Petersburg)
Michael Ballack (Chelsea)
Gianluigi Buffon (Juventus)
Iker Casillas (Real Madrid)
Deco Sauza (Chelsea)
Didier Drogba (Chelsea)
Samuel Eto’o (Bercelona)
Cesc Fabregas (Arsenal)
Steven Gerrard (Liverpool)
Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan)
Andres Iniesta (Barcelona)
Kaka (AC Milan)
Frank Lampard (Chelsea)
Lionel Messi (Barcelona)
Franck Ribery (Bayern Munchen)
Cristiano Ronaldo (Manchester United)
John Terry (Chelsea)
Fernando Torres (Liverpool)
Ruud van Nistelrooy (Real Madrid)
David Villa (Valencia)
Xavi Hernandez (Barcelona)
(Ballon d’Or)
Emannuel Adebayor (Arsenal)
Sergio Aguero (Atletico Madrid)
Andrei Arshavin (Zenit St. Petersburg)
Michael Ballack (Chelsea)
Gianluigi Buffon (Juventus)
Iker Casillas (Real Madrid)
Deco Sauza (Chelsea)
Didier Drogba (Chelsea)
Samuel Eto’o (Bercelona)
Cesc Fabregas (Arsenal)
Steven Gerrard (Liverpool)
Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan)
Andres Iniesta (Barcelona)
Kaka (AC Milan)
Frank Lampard (Chelsea)
Lionel Messi (Barcelona)
Franck Ribery (Bayern Munchen)
Cristiano Ronaldo (Manchester United)
John Terry (Chelsea)
Fernando Torres (Liverpool)
Ruud van Nistelrooy (Real Madrid)
David Villa (Valencia)
Xavi Hernandez (Barcelona)
Akan diumumkan pada tanggal 12 Januari 2009, di Zurich
Menit ke-13 Bagi De La Red
Pertandingan antara Real Union vs Real Madrid dalam Copa Del Rey, Jumat (31/10) menyisakan rasa pahit. Selain kalah 2-3 atas tim Segunda Division B, Real Union, El Real juga kehilangan gelandangnya, Ruben De La Red. Pada menit ke-13, Ruben de la Red harus meninggalkan lapangan dan langsung dibawa ke rumah sakit setelah pingsan saat mengejar bola sendirian. Ia terjatuh dengan posisi wajah menerpa tanah lebih dulu, lalu tak bergerak sama sekali. Setelah ditandu keluar lapangan, De la Red langsung dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans. Namun, saksi mata di Bidasoa Local Hospital, menyebutkan jika Ruben bisa berjalan masuk ke RS. Tim dokter di rumah sakit itu melakukan tes dengan menggunakan electrocardiogram. Tapi, tidak diketemukan kelainan pada jantungnya. Tim medis Madrid Carlos Diez, hanya menyebutkan jika pemain muda ini hanya mengalami kelelahan.
"Dia telah menghabiskan malam di rumah sakit, sekaligus melewati beberapa pemeriksaan. Tapi semua menunjukan hasil yang normal dan tidak ada kelainan," .
"Ruben juga sudah bisa melakukan komunikasi dengan keluarganya, atau siapapun yang mengunjunginya," lanjut Diaz.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Friends Banner!
Posts
