Enjoy My Zone!
Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Monday, April 20, 2009

Tragedi Hillsborogh

Ada dua hal yang membuat kejadian masa lalu selalu melekat di dalam benak seseorang. Jika itu sangat menyenangkan yang bisa selalu menghadirkan senyum, maka sebaliknya, peristiwa tersebut merupakan yang terburuk dan lebih dekat dengan tangis dan air mata.

Di ranah sepakbola, ada satu kejadian yang membuat hati semua orang miris. Peristiwa tersebut terjadi 15 April 1989 atau 20 tahun lalu di Hillsborough, stadion yang menjadi kandang Sheffield Wednesday, salah satu tim di Inggris.

Sebanyak 96 penonton harus meregang nyawa dan semua adalah pendukung Liverpool. Peristiwa yang berlangsung dalam laga semifinal Piala FA antara Nottingham Forest versus Liverpool itu tak hanya menjadi sejarah kelam Inggris, tragedi tersebut juga menjadi kesedihan di dunia sepakbola internasional.

Kejadian yang sudah 20 tahun atau 7.305 hari lalu itu tak lekang dari benak orang yang terlibat langsung maupun generasi berikutnya. Dana untuk memberi penghormatan terhadap korban meninggal, pada Kamis 15 April 2009 waktu Inggris, sebanyak 28 ribu orang berkumpul di Stadion Anfield.

Dimulai pukul 3.06 sore waktu setempat, mereka menundukkan kepala dan berdoa selama dua menit. Tak hanya bagi mereka yang ada di stadion, pihak transportasi publik juga melakukannya. Di Nottingham dan Sheffield juga melakukan hal yang sama.

“Ini hanya jalan kami,” kata seorang Liverpudlian, Amy Ormesher, saat ditanya mengapa memperingati kejadian itu. Ia berdiri di dekat monumen peringatan tragedi Hillsborough.
“Dear Son of Mine Forever,” tulis seorang ayah untuk anaknya yang masuk dalam daftar korban, Anthony. “Setiap hari selama 20 tahun terakhir, saya berharap kamu ada di sini.”

Bagi siapapun, tragedi itu sangat menyesakkan. Tak ada yang ingin semua itu menjadi cerita yang kemudian membuat hati semua orang merasa perih.

Hal itu masih terekam jelas di ingatan Brian Caldwell, salah seorang yang selamat. Ia berjuang keras dalam peristiwa tersebut karena sang istri, Gillian, jatuh pingsan. Ia pun mencoba menolongnya dan mengangkat melewati pagar.

“Hillsborough akan selalu ada dalam memori kami. Setiap tahun saya memberikan satu menit untuk mengingat peristiwa hari itu dan orang-orang yang tidak beruntung seperti kami,” katanya.

Kesedihan juga dirasakan skipper Steven Gerrard yang saat ini menjadi bagian penting Liverpool. Ia kehilangan sepupu Jon-Paul Gilhooley, korban termuda dalam tragedi itu. Gilhooley saat itu masih berusia 10 tahun.

“Ini adalah tragedi besar yang saya kira mayoritas dari para pemain sudah mengetahui hal tersebut. Mereka mungkin melihat di berita karena akan keluar di televisi di seluruh dunia. Para pemain menghormati mereka setiap tahun seperti semua staf Liverpool,” kata Gerrard dilansir Telegraph.

Friends Banner!

Increase your PageRank Software Maniac