Unite Against Racism

WARSAWA - Masalah rasisme dalam permainan sepakbola kini kembali muncul. Walaupun, slogan-slogan anti rasis sudah sangat sering dilemparkan FIFA maupun UEFA. Kedua badan persepakbolaan tersebut telah sepakat untuk memerangi semua tidakan rasis dalam sepakbola.

Direktur Komunikasi UEFA William Gaillard, memberikan suatu kebijakan pada konfrensi pers Unite Against Racism, Kamis (5/3). Beliau mendeklarasikan jika UEFA mendukung seorang wasit yang menghentikan pertandingan dengan alasan rasisme.

Beberapa kasus rasis kerap terjadi di sepakbola Eropa, kebanyakan menimpa pemain asal Afrika. Ingatkah ketika Barcelona melawan Real Zaragoza, striker asal Kamerun Samuel Eto'o memutuskan untuk meninggalkan lapangan setelah dirinya menjadi objek hinaan pendukung tuan rumah?

Ada juga kejadian di Gerland Stadium, kapten Ghana John Mensah yang sedang menjalani hukuman kartu merah dan absen bermain, namun masih saja menjadi incaran ejekan bernada rasis dari suporter tim tamu Le Havre.

Bgitu juga dengan Ronald Zubar dan Charles Kabore, dua pemain asal Olympique Marseille, dilempar pisang ketika sedang melakukan pemanasan pada laga babak 16 besar UEFA Cup melawan Zenit St-Petersburg.

Sungguh tragis dengan banyaknya kasus yang terjadi, UEFA yang sudah mencanangkan program 'kick racism out of football' harus bekerja lebih keras lagi. William Gaillard pun menyatakan, UEFA akan memutuskan kebijakan yang menghukum sebuah tim bila pendukungnya melakukan aksi rasis.

"Kami sangat memperhatikan fenomena rasisme ini. Kami akan memberikan sanksi berat yakni menghentikan pertandingan, dan memutuskan kemenangan 3-0 untuk tim yang pemainnya menjadi korban rasis," jelas Gaillard.

UEFA terpaksa mengambil tindakan tegas setelah banyaknya kasus yang terjadi di liga-liga Eropa. Pemain asal Afrika yang mencoba mengembangkan keahliannya di benua orang, malah menjadi bulan-bulanan bagi yang empunya tanah. Sungguh kasihan. Padahal, tidak jarang yang memberikan kontribusi apik bagi klub yang didudukinya.